- Pengertian Ilmu dakwah
Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa arab yang
berarti “panggilan, seruan atau ajakan”.
Dalam ilmu tata bahasa arab,
kata dakwah berbentuk sebagai “isim mazdar”. Kata ini berasal dari fi’il (kata
kerja) “دعا-يدعو
“ artinya memanggil,
mengajak atau menyeru. Arti kata dakwah seperti ini sering dijumpai atau
dipergunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an
seperti:
….وَادْعُوا
شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ…
“….dan panggilah saksi-saksimu lain dari pada
Allah….” (Al-baqarah:23).
…أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو
إِلَى الْجَنَّةِ…
“….mereka itu menyeru kedalam neraka,
dan Allah menyeru ke dalam syurga”.
(Al-baqarah:221).
وَاللَّهُ
يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلام…
“Allah menyeru kepada Darussalam
(syurga) ….” (Yunus:25).
Dakwah menurut arti istilahnya
mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli Ilmu Dakwah dalam
memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat beraneka
ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka di dalam
memberikan pengertian kepada istilah tersebut. Sehingga antara definisi menurut
ahli yang satu dengan yang lainya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan.
Untuk lebih jelasnya di bawah akan di sajikan beberapa definisi dari ilmu
dakwah menurut para
ahli:
a. Prof. Toha Yahaya Oemar
“Dakwah
Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di sunia dan akhirat”.
b. Syaikh Muhammad Abduh,
“Dakwah adalah mneyeru kepada kebaikan
dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang diwajibkan kepada setiap
muslim”.
c.
Drs.
Hamzah Yaqub dalam bukunya
”Publistik Islam memberikan pengertian
dakwah dala Islam ialah “ mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan
untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasulnya”.
d. Drs. Shalahuddin Sanusi
” Dakwah itu adalah usaha mengubah
keadaan yang negative menjadi keadaaan yang positif, memperjuangkan yang ma’ruf
atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang batil”.
e.
H. Timur Djaelani, M.A.
“Dakwah adalah menyerukepada
manusia untuk berbuat baik dan menjauhi yang buruk sebagai pangkal tolak
kekuatan mengubah masyarakat dan keadaaan yang kurang baik kepada keadaan yang
lebih baik sehingga merupakan suatu pembinaan”.
f.
Prof. A. Hasymi
“Dakwah islamiah yaitu
mengajak orang untuk menyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah islamiah yang
terdahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri”.
g.
Dr. Abdul Karim Zaidan
“Dakwah ialah panggilan ke
jalan Allah .”Dakwah adalah kegiatan untuk mengajak dan menyeru manusia kepada
Islam, agar manusia memperoleh jalan hidup yang baik, diridhoi oleh Allah
sehingga hidup dan kehidupannya selama berada di dunia dan akherat kelak,
karena hakekat dari pada kehidupan dunia adalah penghantar untuk kehidupan
akhirat yang abadi.
h.
Qurai Shihab
Mendefinisikan sebagai
seruan atau ajakan kepada keinsyafan. Atau usaha mengubah sesuatu yang tidak
baik kepada sesuatu yang lebih baik terhadap pribadi maupun masyarakat
(1992:194).
i.
Syekh Ali Makhfudh
Dakwah adalah mendorong
manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka
kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat (11:17)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian dari ilmu dakwah ialah ilmu yang berisi tentang cara-cara dan
tuntutan untuk menarik perhatian orang lain agar menganut, mengikuti atau
menyetujui dan melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau persetujuan
tertentu. Sementara hukumnya yaitu ada sebagian ulama’ yang menyatakan hukum
berdakwah itu adalah fardhu a’in, maksud hukum disini merupakan undang-undang
yang telah sebagaimana tercantum didalam al-qur’an dan sunnah rasul untuk
setiap umat muslim.
B. Obyek
Ilmu Dakwah
Didalam ilmu dakwah
memiliki beberapa obyek yaitu objek
material dan objek formal. Beberapa
sarjana mencoba membuat rumusan objek ilmu dakwah tersebut. Diantaranya Cik Hasan Bisri, beliau
menyebutkan objek ilmu dakwah adalah unsur-unsur dakwah yaitu:
1.
Obyek material
Yaitu semua aspek ajaran Islam, hasil ijtihad dan
realisasinya terhadap system
pengetahuan,
teknologi, social, hukum, ekonomi, pendidikan.
Terdiri dari:
a.
Pendakwah
“seperti
kita ketahui pendakwah adalah penyampai sesuatu pesan kepada orang lain baik
keagamaan ataupun lainnya. Yang mempunyai tujuan mengajak manusia untuk
melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini objek
ilmu dakwah adalah si pendakwahitu harus mampu menguasai materi-materi yang
ingin disampaikan, seperti menguasai al-qur’an, hadist, ijma’, qiyas, sejarah,
dll. Dengan menguasai semua ini, pendakwah akan lebih mudah untuk mendakwahkan
apa yang diinginkannya. Kemudian si pendakwah juga harus mempunyai sifat-sifat
terpuji, seperti: jijur, Amanah, Sopan, dapat membaca keadaan, mudah tersenyum,
sabar, ikhlas, dll.
b.
Mitra Dakwah
“Mitra
berarti teman, dapat diartikan juga dengan orang yang mendengarkan dakwah,
disini mitra dakwah sangat membantu proses jalannya dakwah itu sendiri, karena
bagaimanapun hebatnya da’i. apapun yang disampaikan, tanpa adanya pendengar,
saya kira tidak ada faidahnya. Dengan demikian mitra dakwah termasuk dalam
unsur-unsur objek dakwah.
c.
Metode Dakwah
Metode
adalah cara penyampaian sesuatu kepada audien dengan menggunakan cara sebaik
mungkin, pada zaman Rasulullah, tatkala beliau mengembangkan ajaran islam
mula-mulanya dengan sirriyah (sembunyi-sembunyi), karena pada masa itu islam
masih dianggap asing, penduduk-penduduk mekah masih menyembah berhala, tetapi
setelah islam sudah banyak pengikutnya barulah rasulullah mendakwah kan islam
secara terang-terangan. Jadi metode (cara-cara) termasuk dalam objek ilmu
dakwah karena agar orang yang mendengarkan dakwah dapat menerima dan memahami
apa yang telah disampaikan.
d.
Pesan Dakwah
Seorang
pendakwah, tujuan utamanya adalah menyampaikan materi-materi (pesan) kepada
mad’ulah (orang yang mendengarkan dakwah), dalam hal ini pendakwah harus dapat
mengetahui pesan apa yang harus disampaikan agar mad’ulah dapat menerima dengan
baik dan mudah dipahami. Agar pesan dapat diterima dengan baik , Da’i harus
menguasai paling sedikit 7 perkara:
1.
Harus mampu berbahasa dengan baik
2.
Pesan yang disampaikan tidak terlalu panjang
3.
Pesan tidak terlalu singkat
4.
Pesan sesuai keadaan/kejadian
5.
Pesan tidak mengandung perpecah belahan
6.
Pesan mempunyai referensi
7.
Pesan tidak memojokkan orang lain
e.
Media Dakwah
Media
dakwah adalahalat-alat yang digunakan untuk memudahkan bagaimana da’i mudah
mentransfer pesan-pesan dakwah kepada mad’ulah. Banyaka alat media yang
terdapat pada zaman sekarang yang dapat membantu kelancaran mensosialisasikan
pesan-pesan, media ini terbagi menjadi dua yaitu:
1.
Media cetak, seperti surat kabar, majalah, spanduk, bulletin, dll.
2.
Media elektronik, televise, internet, visual, vcd, dll.
Pada zaman
rasulullah tidak ada yang namanya media cetak atau elektronik, rasulullah
menyampaikan dakwahnya dengan cara alami . Tapi pada zaman sekarang elektronik
sangat membantu. Jadi media yang digunakan untuk dakwah termasuk objek material
ilmu dakwah yang sangat penting.
2.
Obyek Formal
Sudut
pandang yang dikaji dalam disiplin utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabligh,
pengembangan masyarakat
Islam dan manajemen dakwah. Usaha manusia lain dengan ajaran Islam agar
menerima, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam bahkan memperjuangkanya. Objek formal terbagi menjadi tiga yaitu:
a.
Disiplin Tablig
Tabliq
adalah penyampaian pesan oleh da’I terhadap orang-orang muslim atau non muslim
untuk kembali kefitrahnya sebagai hamba yang wajib melaksanakan
perintah-perintah Allah, yang kita kenal dengan امر
معروف نهى منكر . seperti mengajak/
mengingatkan manusia mengerjakan shalat, puas, zakat, bersedekah, berbuat baik
terhadap sesama, dll. Karena dalam agama manusia diperintahkan untuk saling
menasehati antara satu dengan yang lainnya.
b.
Pengembangan Masyarakat Islam
Pengembangan
berarti memperluaskan jaringan islam dimulai dari diri sendiri, keluarga,
tetangga. Sebagai contoh rasulullah telah mengembangkan islam dimulai dari
keluarga. Sehingga islam berkembang ke seluruh mekkah sampai ke madinah bahkan
ke seluruh penjuru dunia. Kita sebagai umat islam harus mencontoh rasulullah,
karena beliau sebagai seorang teladan yang perlu diteladani.
c.
Manajemen Dakwah
Manajemen
adalah cara bagaimana program/ rencana yang diciptakan dapat berjalan
sebgaimana yang di inginkan. Dalam hal ini manajemen dakwah sangat penting
untuk membentuk agar dakwah yang disampaikan da’I dapat diterima oleh mad’ulah.
Masalah yang dihadapi dalam
bidang Objek Dakwah sangat kompleks, meliputi hal-hal berikut :
1.
Masalah keimanan dan ketauhidan, yang semakin lemah dan banyak dicemari
oleh perbuatan syirik, khufarat dan takhayul, terutama di lapisan masyarakat
yang kurang pendidikan agamanya.
2.
Mengenai masalah Ekonomi, yang dipacu oleh krisis moneter dan kondisi
kehidupan dibawah garis kemiskinan, banyaknya pengangguran, sulitnya lapangan
pekerjaan, lemahnya etos kerja, dan keterampilan yang terbatas.
3.
Masalah social, yang semakin menonjol seperti
menurunnya kepedulian antar sesama, tenggang rasa yang semakin berkurang,
keluarga yang tidak harmonis, kenakalan remaja, prostitusi dan penyalahgunaan
obat-obatan terlarang dsb.
4.
Masalah
budaya yang sekularistik dan hedonistik.
Oleh karenanya, Objek Dakwah sebaiknya
diklasifikasikan agar memudahkan dakwah, seperti kelompok awam dan Intelektual,
kelompok masyarakat kota dan desa, kelompok industri dan
pegawai negeri, serta kelompok remaja pria dan wanita
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Jum’ah Amin Abdul,
Fiqih Dakwah. ( Solo: Era Intermedia. 2000).
Azis,
Moh. Ali. Ilmu Dakwah. (Jakarta
:Prenada Media. 2004)
Pahlawan Kayo, Khatib.
Manajemen Dakwah. (Jakarta : AMZAH. 2007).
0 komentar:
Posting Komentar